Berlindung Dari Empat Kejelekan, Adzab Kubur, Jahannam, Fitnah Kehidupan dan Kematian dan Al-Masih Ad-Dajjal

Abu Ismail Muhammad Rijal

إذا فرغ أحدكم من التشهد الأخير فليتعوذ بالله من أربع : من عذاب جهنم ومن عذاب القبر ومن فتنة المحيا والممات ومن شر فتنة المسيح الدجال

Jika engkau selesai dari tasyahhud akhir mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara: Dari adzab jahannam dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejelekan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai,Ibnu Majah dan lainnya dari Abu Hurairah Ra.)

Ini adalah doa yang sangat agung dan penting. Di dalamnya seorang mukmin memohon perlindungan dari sebesar-besar kejelekan beserta sebab-sebabnya. Ada empat kejelekan yang Rasulullah saw sebut, adzab kubur, adzab jahannam, fitnah kehidupan dan kematian serta fitnah Al-Masih Ad-Dajjal.

Rasulullah saw senantiasa beristiadzah dengan doa ini, memerintahkan umat untuk selalu berdoa dengannya, bahkan beliau tempatkan doa ini dalam ibadah yang sangat agung yaitu shalat, seusai tasyahhud di waktu yang sangat mustajab.

Doa Rasulullah saw di atas menunjukkan adanya adzab kubur dan adzab neraka jahannam. Dua perkara gaib yang wajib kita imani dan kita berlindung dari keduanya.

Seorang mukmin juga beristiadzah dari fitnah kehidupan dan fitnah kematian. Apa yang dimaksud dengannya ?

Fitnah kehidupan adalah segala cobaan yang menimpa manusia dalam kehidupannya untuk menguji siapa yang senantiasa kokoh di atas Al-Haq dan siapa yang lebih suka menjual agamanya dengan dunia. Fitnah kehidupan bisa berupa perubahan kondisi dan keadaan yang terkadang menjatuhkan seorang hamba dalam kemaksiatan bahkan  terkadang menjerumuskannya dalam kekufuran atau kesyirikan, wal’iyadzu billah. Fitnah bisa berupa kekayaan, kefakiran, sakit, ketidakstabilan dan goncangnya kondisi sebuah negeri, bisa berupa kecintaan kepada istri, anak, atau ambisi-ambisi duniawi. Pendek kata fitnah dunia adalah segala cobaan yang menimpa manusia dalam kehidupannya baik perkara yang menyenangkan atau sebaliknya.  Allah berfirman:

  وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami lah kamu dikembalikan. Al-Anbiya’:35

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً

Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Al-Kahfi:7

Adapun fitnah kematian adalah godaan-godaan syaiton yang memalingkan dari shirotol mustaqim menjelang akhir kehidupan dan detik-detik akhir menjelang ajal. Fitnah kematian juga bermakna segala yang terjadi setelah kematian berupa pertanyaan malaikat  Munkar dan Nakir  dan adzab qubur. Allahua’lam. Di saat datang fitnah kematian tidak ada seorangpun yang kokoh di atas fitnah kecuali mereka yang Allah beri keteguhan. Allah berfirman:

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. Ibrahim:27

Adapaun Al-Masih Ad-Dajjal, Dia adalah makhluk yang saat ini sudah ada dan ia akan keluar ke tengah manusia di akhir zaman. Dajjal membuat kerusakan di muka bumi. Mengajak manusia untuk menyembahnya, menyesatkan manusia dan mengatakan: Aku adalah Rabb Kalian. Tentang Dajjal Rasulullah saw banyak memperingatkan ummat dari kejelekannya.  Disebut Al-Masih karena mata kanannya buta atau karena dia menjelajah keseluruh muka bumi, semua bisa dia masuki kecuali kota Makkah dan Madinah.

Manusia sungguh lemah, berbagai macam kelemahan melingkupi dirinya. Sementara kejelekan mengancam dari segala penjuru. Bagaimana mungkin manusia akan selamat dari kejelekan dan marabahaya? Tidak ada jalan kecuali dengan bersandar kepada Allah dan berlindung kepada-Nya… (Dipublikasikan di Majalah Tasfiyah)

 

 

 

Posted on Agustus 25, 2012, in Uncategorized. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Komentar ditutup.