Kengerian Hari Akhir

Telaah 1 Kengerian Hari Akhir
Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua). Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang sangat menyibukkan. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan bergembira ria. Dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu. Ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka. (‘Abasa : 33-42).
Sungguh, hari kiamat adalah sebuah peristiwa yang dahsyat. Harinya pun telah dekat. Barang siapa yang mati maka telah tegak kiamat untuknya. Rohnya berpindah ke sorga atau ke neraka. Adapun di alam kubur, badannya merasakan kenikmatan atau siksan. Sebab liang kubur adalah taman sorga atau kubangan dari api neraka.
Jika masa yang Alloh tentukan bagi alam semesta ini telah berakhir, maka ditiuplah terompet yang telah berabad-abad disiapkan oleh malaikat Israfil. Semua yang dilangit dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki Allah untuk tetap hidup.
Pemandangan di Mahsyar
Kala terompet itu ditiup kembali, mereka bangkit dari kuburnya dalam keadaan melihat. Mereka semua menghadap kepada Alloh dalam keadaan tak beralas kaki, tak berbusana. Mereka datang sendiri-sendiri, seperti saat dilahirkan. Tidak ada yang dibawa selain amalan kebaikan serta kejelekan.
Matahari didekatkan di atas kepala-kepala manusia. Panas menyengat, dan keadaannya sungguh menegangkan. Bumi diganti dengan hamparan lain, begitupula langit. Mereka semua berkumpul menghadap Alloh yang Maha Tunggal lagi Maha Perkasa.
Hari-hari yang panjang. Satu hari seukuran dengan 50.000 tahun. Manusia dirundung malang, kepayahan, kekalutan, ketakutan, keresahan yang luar biasa. Tidak kuat menahan beban yang begitu berat, mulailah mereka mencari orang yang sekiranya bisa memintakan syafaat kepada Rabb mereka. Agar segera memulai perhitungan, sehingga mereka bisa beristirahat dari hari yang sangat melelahkan.
Pergilah mereka kepada Adam, lalu kepada Nuh, kepada Ibrahim, kepada Musa, lalu kepada ‘Isa r. Memohon dari mereka supaya meminta syafaat kepada Alloh. Namun mereka semua tidak ada yang sanggup. Masing-masing nabi yang mulia ini mengatakan “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini benar-benar murka. Belum pernah semurka ini dan tidak akan murka seperti hari ini. Cukuplah aku dengan urusanku sendiri. Cobalah kalian pergi kepada selainku.”
Setelah itu manusia pergi kepada nabi kita Muhammad n . Nabi menjawab, “Akulah yang akan memintanya.” Beliau pergi ke hadirat Alloh. Bersujud di bawah ‘arsy-Nya. Lalu beliau diilhami untuk bertasbih dan bertahmid dengan puja-puji yang belum pernah diucapkannya di dunia.
“Hai Muhammad, angkatlah kepalamu. Berbicaralah, niscaya akan didengar ucapanmu. Mintalah, niscaya engkau akan diberi. Berilah syafaat, niscaya akan diizinkan. Dengan syafaat inilah lalu dimulai perhitungan. Seluruh manusia yang terdahulu hingga yang terkemudian akan memuji beliau dengan sebab itu. Inilah syafaat yang agung, maqaman mahmudan untuk nabi kita Muhammad n.
Mahkamah Ilahiyah
Datanglah Rabb kita l untuk menghakimi manusia. Membalas setiap manusia sesuai dengan amalannya. Jahannam didatangkan. Dihela dengan 70.000 tali kekang. Masing-masing tali kekang dipegang oleh 70.000 malaikat.
“ (Ingatlah) ketika bumi digoncangkan dengan hebat, dan datanglah Rabb-mu; sedang malaikat berbaris-baris. Dan pada hari itu didatangkanlah neraka Jahannam; Pada hari itu tersadarlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi sadar itu baginya. Dia mengatakan: “Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini.” [Al Fajr : 21 : 24].
Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya Rabbnya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing), lalu didatangkanlah para nabi dan para saksi. Dan diberi keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dizalimi. [Az Zumar : 69-70].
Tiap manusia akan melihat amalannya, yang baik ataupun buruk walaupun hanya seberat zarrah. Setap jiwa ingin sekiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh. Sehingga ia bisa lebih siap menghadapi hari terserbut dengan memperbanyak kebaikan dan meninggalkan kejelekan sekecil apapun.
Catatan amalan akan dibeberkan. Yang kecil ataupun yang besar tidak ada yang tertinggal. Tiap manusia akan menerima catatan itu dengan tangan kanan atau kirinya. Neraca amal akan ditegakkan seadil-adilnya. Kebaikan dan keburukan manusia akan ditimbang. “Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. [Al Mukminun : 102-104]
Mereka yang Berbahagia
Adapun orang yang beriman maka wajah mereka putih berseri. Berat timbangan kebaikan mereka. Mereka terima catatan amalannya dengan tangan kanan. Mereka akan mendatangi telaga Nabi yang airnya lebih jernih daripada susu, lebih manis dari madu, lebih lembut dari sutra, lebih harum dari misik. Setelah minum dari air telaga itu, mereka tidak merasakan haus sepanjang masa.
Orang-orang yang bertakwa akan digiring ke sorga dengan penuh kemuliaan secara berkelompok. mereka dipisahkan dalam kelompok-kelompok sesuai dengan ketakwaan dan amalannya. Ketika mereka sampai di pelataran sorga, beberapa saat kemudian gerbang-gerbangnya yang berjumlah delapan dibuka dengan syafaat nabi Muhammad n. merekapun disambut oleh para penjaga sorga. Diucapkan salam untuk mereka, karena mereka telah sampai ke negeri yang dipenuhi kenikmatan. Alloh pun menghalalkan keridhaannya kepada seluruh penghuni sorga. Sehingga tidaklah Alloh marah atas mereka setelah itu selama-lamanya.
Akan dikatakan kepada mereka : sesungguhnya kalian akan diberi umur muda, dan kalian tidak akan tua selamanya. Kalian akan sehat, dan tidak akan sakit selamanya. Kalian akan diberi kebahagiaan dan tidak akan sengsara selamanya. Kalian akan diberi hidup dan tidak akan mati selamanya.
Dan ada kenikmatan yang lebih tinggi yang akan mereka dapatkan yaitu kenikmatan memandang wajah Alloh yang Maha Mulia, mendengarkan pembicaraan-Nya, merasakan indahnya keridhaan Alloh, kedekatan di sisi-Nya, berbahagia karena telah mendapatkan cinta Alloh dan memperoleh janji-janji-Nya. Mereka berkata : Dan mereka mengucapkan: “Segala puji bagi Allah yang telah memenuhi janji-Nya kepada kami dan telah (memberi) kepada kami tempat ini sedang kami (diperkenankan) menempati tempat dalam surga di mana saja yang kami kehendaki; maka surga itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal.” [Az Zumar : 74]
Hendaklah kita saling bersaing
Pembaca tashfiyah rahimakumullah, untuk mendapatkan yang seperti inilah kita bekerja dan berkarya. Usaha-usaha yang mengantarkan kita kepadanyalah yang seharusnya kita saling berlomba dan bersaing. Jalannya mudah bagi yang Alloh mudahkan. Yaitu beriman dengan sungguh-sungguh, beramal shalih, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Bertaubat kepada-Nya dengan tuabat yang tulus setiap saat. Dari segala dosa dan kesalaha. Kembali kepada Alloh di setiap kesempatan sambil memperbanyak dzikir, doa, dan istighfar.
Mereka yang Merana
Adapun orang-orang kafir, para pendosa, orang-orang musyrik, dan ahli maksiat, maka mereka akan keluar dari kubur dalam keadaan gelisah, terkejut, dan diliputi ketakutan. Mereka berkata: “Aduhai celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat-tidur kami (kubur)? [Yasin : 52].
Alloh akan hisab amalan kejahatan mereka dahulu. Mereka akan dihinakan dan dipermalukan di hadapan seluruh makhluk. Wajah mereka menghitam. Timbangan kebaikan mereka ringan. Catatan amalan mereka akan diterima dengan tangan kiri. Digiring ke neraka dalam kelaparan dan kehausan. Merekapun terpisah dalam kelompok-kelompok berdasarkan kejahatan dan dosanya. Ketika tiba di halaman neraka, tiba-tiba gerbang neraka yang berjumlah 7 itu sudah terbuka di depan mata. Mereka dikejutkan dengan panasnya yang membakar. Itulah kekalutan terbesar yang belum pernah mereka jumpai bandingannya.
Mereka pun dihadang oleh para penjaga jahannam dengan wajah menyeramkan. Dengan hardikan dan celaan para penjaga itu mengatakan : “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang).” Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir. [Az zumar : 71]. “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. [al Mulk : 10-11].
Mereka seru pula malaikat Malik, sang penjaga jahannam, “Wahai Malik, sekiranya Rabb-mu berkenan menghabisi kami. Maka malik menimpali : kalian sungguh akan tetap tinggal di neraka. [az zukhruf : 77]. Lalu Alloh juga mereka seru : Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari nereka. Jika Kami mengulang kekufuran lagi, sungguh kami telah berbuat kezaliman. Alloh berfirman:” “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. [Al Mukminun : 107-108].
Sejak itulah, mereka hanya bisa merintih dan mengerang kesakitan, tiada lagi harapan untuk mendapat kebaikan sedikitpun, ataupun beristirahat barang sejenak, mereka yakin bahwa yang dihadapan mereka adalah azab yang kekal dan siksa yang tiada berujung.
Duhai betapa celakanya mereka, betapa beratnya kesedihan yang menimpanya. Mereka akan merasakan beragam siksa. Kadangkala dibakar dengan nyala api yang menghanguskan sekujur badan. Setiap kali kulit mereka hangus, maka akan diganti dengan kulit yang masih segar sehingga bisa menikmati azab selanjutnya.
Terkadang disiksa dengan zamharir, yaitu dingin yang sangat ekstrim. Membuat kulit pecah dan tulang patah-patah. Terkadang pula disiksa dengan rasa lapar dan dahaga yang parah. Ketika mereka minta tolong, mereka justru disodori azab dalam bentuk lain yang melupakan kepedihan sebelumnya. Mereka akan diberi makanan yang menyumbat kerongkongan dari pohon zaqqum dan dhari’ yang berduri. Tidak mengobati lapar tidak pula menggemukkan. Sangat panas, pahit, dan busuk. Bila sampai lambung, maka makan itu akan mendidih.
Apabila mereka meminta minum, yang disodorkan adalah air yang seperti lelehan tembaga. Ketika didekatkan ke mulut, wajah mereka hangus. Namun demikian mereka tetap masukkan air itu kedalam mulit saking hausnya. Ketika diminum maka usus dan lambung mereka pun hancur. Demikianlah azab itu mereka rasakan tiada henti walau sesaat. Tidak ada kelapangan tidak ada pula celah untuk meloloskan diri. Alloh telah melupakan mereka di dalam siksa itu sebagaimana mereka lupa kepada Alloh.
Hujah telah tegak
Sungguh, telah tegak hujah atas setiap insan di dunia ini. Tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak beriman dan mentaati Alloh. telah datang rasul memberikan kebar gembira dan peringatan. Telah turun Al kitab dengan dalil yang gamblang dan bukti yang demikian jelas. Alloh limpahkan nikmat yang banyak, apa yang mereka butuhkan dari perkara lahir maupun batin. Telah dilengkapi tiap insan dengan perangkat untuk memperoleh ilmu dan memahaminya. Alloh ciptakan yang dibumi seluruhnya untuk manusia supaya bisa disyukuri dan dimanfaatkan dalam ketaatan.
Alloh telah perintahkan mereka hal-hal yang bermanfaat buat mereka. Dan Alloh larang mereka dari hal-hal yang akan membahayakan. Alloh beri janji bagi yang berbuat baik dengan pahala yang besar dan berlipat. Alloh ancam para pelaku maksiat dengan siksa yang pedih.
Telah dikisahkan kepada kita nasib umat terdahulu, baik yang beriman atau yang kafir, untuk dijadikan sebagai pelajaran. Dan dengan kemurahan-Nya, kebaikan dibalas dengan 10 kali lipat bahkan bisa lebih. Sedangkan kejelekan akan dibalas dengan yang setimpal atau bahkan dimaafkan jika bertobat darinya. Maka segala pujian dan rasa syukur kita panjatkan kepada Alloh, dan sesungguhnya tidaklah binasa setelah tegaknya hujah kecuali orang yang pantas dibinasakan.

About salafartikel

bismillah

Posted on Mei 19, 2013, in Aqidah. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Komentar ditutup.