Larangan Mencerca Angin

عن أبي بن كعب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (لا تسبوا الريح، فإذا رأيتم ما تكرهون فقولوا: اللهم إنا نسألك من خير هذه الريح، وخير ما فيها، وخير ما أمرت به، ونعوذ بك من شر هذه الريح، وشر ما فيها، وشر ما أمرت به) صححه الترمذي.

Dari Ubay bin Ka’ab t berkata: Nabi r bersabda: Jangan kalian mencerca angin. Jika kalian melihat (pada angin) sesuatu yang tidak kalian sukai maka ucapkanlah doa (Allahumma….) “Ya Allah, Sesungguhnya kami meminta kepada-Mu dari kebaikan angin ini dan kebaikan apa yang ada padanya dan kebaikan apa yang Engkau perintahkan kepada angin tersebut. Dan kami berlindung kepada-Mu dari kejelekan angin ini dan dari kejelekan apa yang ada padanya dan dari kejelekan apa yang Engkau perintahkan kepadanya. Hadits ini dishahihkan oleh At Tirmidzi.

 

Penjelasan

Hadits ini dishahihkan oleh At Tirmidzi, Dan benar ucapan beliau.

Bab ini, -larangan mencerca angin- adalah semisal dengan bab sebelumnya yaitu larangan mencerca masa (waktu). Allah, Dia lah yang memiliki masa, mengatur silih bergantinya siang dan malam, maka Dia pula yang mengatur angin. Angin adalah makhluk Allah yang mudabbar (diatur) dan musakh-khar  (tunduk patuh dengan perintah-Nya).

Angin, membawa kebaikan atau kejelekan dengan izin Allah semata. Bukan atas kehendak sendiri. Allah lah yang mengatur dan menjalankannya. Oleh karena itu, jika kita melihat sesuatu yang tidak kita sukai dari angin tersebut, Nabi r membimbing kita untuk bersandar kepada pemiliknya, memohon kebaikan dan berlindung dari kejelekannya kepada Allah Ta’ala, dengan doa di atas.  Jangan sampai kita mencerca dengan kata-kata laknat, atau cacian atau ungkapan apa saja yang menyiratkan makna celaan.

Dalam Al Quran, Allah banyak sebutkan tentang makhluk ini (yakni Angin). Seluruh ayat menyebutkan bahwa angin, Allahlah yang mengirim dan memperjalankannya. Angin membawa kebaikan dan maslahat yang besar bagi kehidupan manusia. Dan di lain waktu, angin adalah tentara Allah yang diutus untuk membinasakan kaum yang Allah kehendaki. Di antara ayat yang menyebutkan bahwa angin membawa manfaat dan kebaikan bagi manusia adalah:

وَهُوَ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالا سُقْنَاهُ لِبَلَدٍ مَيِّتٍ فَأَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاءَ فَأَخْرَجْنَا بِهِ مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Al-A’raaf:57

 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur. Ar-Ruum:46

 

وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ

Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. Al-Hijr:22

 

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلالِهِ وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ يَشَاءُ يَكَادُ سَنَا بَرْقِهِ يَذْهَبُ بِالأبْصَارِ

Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. An-Nuur:43

Adapun di antara ayat yang menunjukkan bahwa angin adalah tentara Allah yang diutus untuk membinasakan kaum yang Allah kehendaki adalah firman-Nya

 

فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا صَرْصَرًا فِي أَيَّامٍ نَحِسَاتٍ لِنُذِيقَهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَخْزَى وَهُمْ لا يُنْصَرُونَ

 

Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan. Al-Fushshilat:16

وَلَئِنْ أَرْسَلْنَا رِيحًا فَرَأَوْهُ مُصْفَرًّا لَظَلُّوا مِنْ بَعْدِهِ يَكْفُرُونَ

Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin (kepada tumbuh-tumbuhan) lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), benar-benar tetaplah mereka sesudah itu menjadi orang yang ingkar. Ar-Ruum:51

 

Sebagai faedah, belum lama ini ada seorang ikhwah yang tinggal di salah satu negera Di Eropa menceritakan bahwa  suatu ketika ia berada di sebuah apartemen. Tiba-tiba datanglah angin yang sangat kuat hingga mengguncangkan apartemen tempat ia tinggal.  Dalam 2 menit  saja banyak bangunan-bangunan tinggi roboh, dan hancur kebun-kebun di sekitar bangunan-bangunan tersebut, sehingga kerugian yang ditaksir mencapai 100 juta poundsterling.

 Bab (yang sedang kita pelajari) ini, ikhwan fillah menyadarkan kita bahwa Allah Ta’ala Dialah Al-Mudabbir. Kepada-Nyalah kita gantungkan hati kita, kita bertaubat dan kembali kepada Allah berdoa dan berlindung kepada-Nya jika mendapati angin yang kita khawatirkan membawa bencana dengan doa yang penuh berkah dari Nabi kita r …..

(Diterjemahkan oleh  Abu Hamid Fauzi hafidhzahulloh dari Kajian Ba’da Zhuhur, Kitabut Tauhid Syaikh Abdurrahman bin ‘Umar Al-Mar’i ‘Adn, Ahad, 4 Rabi’ul Tsani 1431 – 21 Maret 2010)

 

About salafartikel

bismillah

Posted on Januari 14, 2012, in Aqidah. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar